วันจันทร์ที่ 20 กรกฎาคม พ.ศ. 2552

Artikel

Berpakaian Sesuai Syariat Islam
Oleh : Drs. Subki Djuned
Salah satu perbedaan sistem Islam dengan sistem Kapitalis adalah bahwa sistem Kapitalis memandang persoalan sosial dan rumah tangga dianggap sebagai masalah ekonomi, sedangkan sistem Islam masalah-masalah di atas dibahas tersendiri dalam hukum-hukum seputar interaksi pria-wanita (nizhâm al-ijtima’iyyah).
Misalnya dalam sistem kapitalisme tidak ada istilah zina jika laki-laki dan perempuan melakukan hubungan suami isteri tanpa ikatan pernikahan asal dilakukan suka-sama suka atau saling menguntungkan sebaliknya disebut pelecehan seksual dan pelakunya dapat diajukan ke pengadilan jika seorang suami memaksa dilayani oleh seorang isteri sementara isterinya menolak.Karena itu dalam persoalan pakaian antara penganut sistem kapitalis dan sistem Islam jelas perbeda. Dalam sistem kapitalis pakaian dianggap sebagai salah satu ungkapan kepribadian, sebagai unsur penarik lawan jenis dan karena itu memiliki nilai ekonomis.
Bentuk tubuh seseorang –apalagi wanita– sangat berpengaruh terhadapmakna kebahagiaan dan masa depan.Adapun Islam menganggap bahwa pakaian digunakan memiliki karakteristik yang sangat jauh dari tujuan ekonomis apalagi yang mengarah pada pelecehan penciptaan makhluk Allah.
Karena itu di dalam Islam: 1. Pakaian dikenakan oleh seorang muslim maupun muslimah sebagai ungkapan ketaatan dan ketundukan kepada Allah, karena itu berpakaian bagi seorang muslim memiliki nilai ibadah. Karena itu dalam berpakaian iapun mengikuti aturan yang ditetapkan Allah. 2. Kepribadian seseorang ditentukan semata-mata oleh aqliyahnya (bagaimana dia menjadikan ide-ide tertentu untuk pandangan hidupnya) dan nafsiyahnya (dengan tolok ukur apa dan seberapa banyak dia berbuat dalam memenuhi kebutuhan hidup dan melampiaskan nalurinya). 3. Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama, yang membedakan adalah takwanya.Melalui cara berpakaian yang Islami, sesungguhnya Allah juga berkehendak memuliakan manusiasebagai makhluk yang memang telah Allah ciptakan sebagai makhluk yang mulia.
Sebaliknya dengan tidak mengikuti cara berpakaian sesuai yang dikehendaki Allah, menyebabkan kedudukan manusia jatuh.Walhasil seorang muslim dan muslimah wajib mengetahui aturan berpakaian agar dalam berpakaian dan berpenampilan ia akan mendapatkan ridha Allah, bukan sebaliknya mendapatkan murka Allah.
Sekarang terpulang kepada Anda semua, jika Anda mengaku beriman dan ingin mengabdikan diri kepada sang Khaliq dengan sebaik-baiknya, sementara cara berpakaian Anda mencermainkan pola kapitalis, di mana dengan berpakaian itu menunjukkan ungkapan kepribadian, sebagai unsur penarik lawan jenis dan karena itu memiliki nilai ekonomis, maka Anda tidaklah termasuk hamba Allah, melainkan sudah diperbudak oleh hawa nafsu atau lebih tepat korban peradaban bahkan merupakan hamba syaithan; na'uzu billahi min zalik. Tentu saja bagi Anda seorang muslim-muslimah sejati tidak akan berpakaian yangmenampakkan bentuk/lekuk tubuh, yang pada akhirnya mengundang timbulnya nafsu syahwat dari lawan jenis.Wallahu a'lam !
Sumber : http//www.ar-raniry.com

ไม่มีความคิดเห็น:

แสดงความคิดเห็น